banner


SMP N 3 Kaur Bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas Gelar Razia Sajam, Napza, dan Simulasi Bencana Gempa


kabarharian02kaurutara.com || Kaur Utara - Kaur. Rabu, 25 September 2024, SMP Negeri 3 Kaur bersama dengan Babinsa Koramil 408-02/KU dan Bhabinkamtibmas Polsek Kaur Utara mengadakan kegiatan razia senjata tajam (sajam), narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) serta simulasi bencana gempa. Kegiatan ini dihadiri oleh siswa, guru, serta aparat keamanan untuk memastikan lingkungan sekolah yang aman dan siap menghadapi situasi darurat.

Kepala Sekolah SMP N 3 Kaur, Mopi Purnawan, S.Pd., menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga lingkungan sekolah agar tetap kondusif dan bebas dari pengaruh negatif. Menurutnya, razia sajam dan napza ini penting dilakukan untuk memberikan pembelajaran kepada para siswa tentang bahaya narkoba dan senjata tajam yang bisa merusak masa depan mereka. "Kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang aman dan sehat, sekaligus mengajarkan kepada siswa bagaimana bersikap dalam menghadapi situasi bencana," ujar Mopi.


Selain itu, Mopi Purnawan juga menambahkan bahwa kegiatan simulasi bencana gempa menjadi bagian penting dari program ini. "Kita tidak pernah tahu kapan bencana akan datang, oleh karena itu penting bagi siswa untuk memahami prosedur keselamatan yang harus dilakukan saat terjadi gempa. Ini bagian dari pendidikan kesiapsiagaan bencana yang perlu ditanamkan sejak dini," jelasnya.

Bhabinkamtibmas Polsek Kaur Utara, Aiptu Edi. R., memberikan penjelasan terkait pelaksanaan razia napza. Ia menegaskan bahwa napza seperti narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya dapat berdampak serius terhadap kesehatan fisik dan mental. "Penggunaan napza sangat berbahaya, terutama bagi para pelajar. Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa bisa memahami bahaya dari zat-zat ini dan menjauhinya," ungkapnya.

Aipda Dadang, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kaur Utara, juga menambahkan tentang maksud dari pelaksanaan razia senjata tajam. Menurutnya, razia sajam dilakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah. "Kami ingin memastikan bahwa tidak ada siswa yang membawa senjata tajam ke sekolah, karena ini bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Pendidikan harus dijalankan dengan rasa aman," jelas Aipda Dadang.



Sementara itu, Babinsa Koramil 408-02/KU, Serka Fajri Aprianto, menjelaskan tujuan dari simulasi bencana gempa. Menurutnya, simulasi ini dilakukan untuk melatih kesiapsiagaan siswa dan guru dalam menghadapi bencana gempa yang bisa datang kapan saja. "Simulasi ini penting agar semua pihak tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa. Langkah-langkah evakuasi yang tepat bisa menyelamatkan banyak nyawa," ujarnya.

Serka Fajri Aprianto juga menekankan pentingnya sinergi antara pihak sekolah, aparat keamanan, dan siswa dalam menjaga keamanan dan kesiapsiagaan. "Kita semua harus bersatu untuk menjaga keamanan dan keselamatan, baik dari bahaya yang berasal dari dalam maupun luar sekolah," pungkasnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa SMP N 3 Kaur dapat lebih waspada terhadap bahaya napza dan senjata tajam serta memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi situasi bencana alam. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata komitmen sekolah dan aparat keamanan dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan sehat.(hy).
Share:






banner

Blog Archive