banner


Permainan Kelereng, Warisan Berharga Yang Kini Ditinggalkan Oleh Anak-Anak


KABAR HARIAN KAUR UTARA || Minggu, 25 Februari 2024 - Permainan kelereng, sebuah bentuk permainan tradisional yang dahulu begitu populer, kini disoroti karena mulai ditinggalkan dan dilupakan. Permainan ini terbuat dari bahan seperti kaca, tanah liat, atau agate, berbentuk bulat dengan ukuran diameter sekitar ½ inci atau 1,25 cm.

Dahulu, permainan kelereng memiliki peran penting dalam kehidupan anak-anak. Selain bersifat rekreatif, permainan ini juga bersifat edukatif dan kompetitif. Selain itu, kelereng juga menjadi benda koleksi untuk tujuan nostalgia, mengingat keindahan warna dan motif estetik yang dimilikinya.



Meski memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi, perlahan-lahan permainan kelereng ini mulai ditinggalkan oleh anak-anak di berbagai daerah. Pada beberapa daerah di Indonesia, kelereng juga memiliki sebutan yang berbeda-beda, seperti nekeran di Jawa, gundu di Betawi, dan ekar di Palembang.

Kondisi ini mengecewakan karena permainan tradisional seperti kelereng seharusnya diwariskan dari generasi ke generasi. Faktor kemajuan teknologi dan perubahan minat anak-anak menjadi alasan utama semakin berkurangnya minat terhadap permainan kelereng.



Dalam upaya melestarikan permainan tradisional, beberapa komunitas dan pemerintah daerah diharapkan dapat menggelar berbagai kegiatan yang mengedepankan permainan kelereng. Hal ini diharapkan dapat membangkitkan kembali minat masyarakat terhadap permainan tradisional yang telah menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia.
Share:






banner

Blog Archive