PADANG GUCI HULU || Serda Netto Siswanto Babinsa Koramil 408-02/KU menghadiri Acara Musyawarah Rembuk STUNTING Tingkat Desa di Desa Manau Sembilan I Kec. Padang Guci Hulu Kab. Kaur. Sabtu (17/6/2023).
Hadir dalam Musyawarah Rembuk STUNTING Tingkat Desa di Desa Manau Sembilan I Kec. Padang Guci Hulu Camat Padang Guci Hulu bapak Diharsan, M.T.Pd., Kepala Puskesmas Naga Rantai Ibu Yuliana, Tr.Keb, Kades Manau Sembilan I Bapak Miruan Usumo, Babinsa Serda Netto Siswanto, Bhabinkamtibmas Ipda Sutarno, Pendamping Desa Bapak Arwin, Seluruh perangkat Desa Manau Sembilan I serta Ketua PKK dan Kader-Kader Posyandu Desa Manau Sembilan I.
Rembuk stunting ini sifatnya wajib dilaksanakan di setiap desa karna diinstruksikan langsung dari pemerintah pusat berdasarkan regulasi. Permasalahan stunting menjadi prioritas pemerintah dikarenakan masalah ini memengaruhi kualitas SDM yakni terhambatnya tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, program ini harus dilaksanakan secara konvergen atau terpusat, terpadu, terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor,mengingat urgensi persoalan stunting ini, maka diwajibkan Bagi Desa menuangkan dalam RKP Desa dan APBDes untuk memastikan adanya program penanganan dan pencegahan stunting.
Langkah ini diambil dengan harapan dapat membangun kapasitas dan komitmen pemerintah desa dalam merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengevaluasi intervensi yang terpusat guna mengurangi angka gagal tumbuh anak, Hal ini menjadi penting sebab pencegahan dan penanganan stunting menjadi salah komitmen pencapaian pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Pada sosialisasi dan Rembug Stunting Yuliana, Tr.Keb menyampaikan bahwa 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami Stunting. Stunting adalah kekurangan gizi kronis karena pertumbuhan tinggi badan di bawah standar. Penyebab kekurangan gizi kronis adalah tidak mampu menyediakan bahan makanan , Pola konsumsi yang salah, Pola asuh yang salah, Air minum tidak aman di konsumsi, Sanitasi tidak layak, tidak mendapat layanan kesehatan yang memadai sehingga menimbulkan penyakit, tandasnya
"Ada beberapa cara untuk mencegah atau penanganan Stuting diantaranya (Pemberian Vitamin dan makanan tambahan, Peningkatan Kebersihan lingkungan desa, Pemantauan bayi umur 0 - 5 Tahun, Pendataan Ibu hamil dan Pendataan keluarga berisiko stunting)". ungkapnya.
Serda Netto Siswanto mengatakan kegiatan Rembuk Stunting ini sebagai forum musyawarah yang diharapkan adanya sinergi, komitmen bersama dan konsistensi untuk mencapai daerah bebas stunting dan kegiatan rapat ini menjadi atensi pada penanganan Stunting menjadi perhatian kita bersama dan dapat di laksanakan dengan baik.
“Kami sangat mendukung kegiatan Rembuk Stunting dalam rangka Percepatan Aksi penanggulangan gizi buruk dan pencegahan stunting Pemerintah Desa untuk dapat melakukan langkah cepat penanganan dan pencegahan hal tersebut,” Jelas Serda Netto Siswanto.
"Semoga dengan adanya Rembuk Stunting seperti ini bisa memberikan pengetahuan kepada seluruh peserta rembuk akan dampak atau bahayanya bila anak kekurangan asupan gizi karena dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak, mari kita menggalakkan budaya hidup sehat dan serta melakukan perbaikan gizi dalam keluarga mencegah stunting." Tambahnya
Dalam rembuk ini diharapkan adanya komitmen dan konsistensi untuk mencapai daerah bebas stunting. Semoga setelah ini, sejalan dengan waktu penderita stunting berkurang dan menuju Desa Manau Sembilan I Sehat dan bebas Stunting.
Penulis : Serda M. Zamzuri