PADANG GUCI HULU || Babinsa Koramil 40802/KU Serda Syarif Hidayat menghadiri kegiatan Musyawarah Rembuk Stunting Tingkat Desa di Desa Bungin Tambun 1 Kec. Padang Guci Hulu Kab. Kaur.
Kegiatan Musyawarah Rembuk Stunting Tingkat Desa di Desa Bumgin Tambun 1 Kec. Padang Guci Hulu dihadiri oleh Camat Padang Guci Hulu Bapak Diharsan, M.T.Pd., Kepala Puskesmas Naga Rantai Ibu Yuliana, Tr.Keb., Kades Bungin Tambun 1 Bapak Arwin Sidi beserta perangkat, Babinsa Serda Syarif Hidayat, Bhabinkamtibmas Aipda Oktadin, Pendamping Desa, Ketua PKK Bungin Tambun 1 beserta anggota serta Kader Posyandu Desa Bungin Tambun 1.
Kepala Desa Bungin Tambun 1 Bapak Arwin Sidi menyampaikan Bahwa output yang diharapkan dari rembuk stunting ini adalah lahirnya komitmen penurunan Stunting. Arwin berharap, tersusunnya rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi. “salah satu sumber pembiayaan penanganan Stunting adalah dari anggaran pendapatan dan belanja desa” Ujarnya.
Sementara itu Camat Padang Guci Hulu Bapak Diharsan, M.T.Pd menyampaikan bahwa rembuk stunting bersifat terpusat dan diinstruksikan langsung dari pemerintah pusat. “Permasalahan stunting menjadi prioritas pemerintah dikarenakan masalah ini memengaruhi kualitas SDM yakni terhambatnya tumbuh kembang anak, dan lain-lain. Oleh sebab itu, program ini harus dilaksanakan secara konvergen atau terpusat, terpadu, terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor,” ujarnya
Kepala Puskesmas Naga Rantai Ibu Yuliana, Tr.Keb menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (hpk). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang.
“Untuk itu, penurunan dan pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan. Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. Hal ini berisiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa. Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit tidak menular degeneratif,” terang Kepala Puskesmas Naga Rantai dalam acara tersebut.
Menurutnya, penanganan stunting merupakan investasi pembangunan jangka panjang bidang sumber daya manusia. Sebab stunting disebabkan oleh faktor multidimensi yang dalam penanganannya memerlukan peran dari berbagai lintas sektoral seperti diantaranya (Memberi pemahaman kepada calon pengantin, Pemberian Ibu hamil KEK, Balita dan Bayi gangguan gizi, Pemberian Vitamin dan makanan, Peningkatan Kebersihan lingkungan desa, Pemantauan anak umur 0 - 5 Tahun, Pendataan Ibu hamil serta Pendataan keluarga berisiko stunting).
Untuk itu Kepala Puskesmas Naga Rantai Ibu Yuliana, Tr.Keb memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi. Meningkatkan sistem pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi di tingkat Desa.
Ketua PKK Desa Bungin Tambun 1 menyampaikan masih banyak problem terkait dengan penanganan balita dan ibu hamil di desa Bungin Tambun 1 seperti kurang paham nya ibu hamil dalam hal jaminan kesehatan bagi ibu hamil dan Balita, juga dalam penyajian Makanan Tambahan yang masih monoton, sehingga perlu ada pelatihan membuat makanan tambahan Balita.
Serda Syarif Hidayat selaku Babinsa Koramil 408-02/KU menyampaikan beberapa hal terkait kegiatan itu dengan kegiatan rapat ini apa yang menjadi atensi pada penanganan Stunting menjadi perhatian kita bersama dan dapat di laksanakan dengan baik.
"Kami selaku Babinsa siap membantu serta mendampingi kepada tim yang telah di bentuk karena ini dilakukan sebagai wilayah teritorial kami,” jelas Serda Syarif Hidayat.
Penulis : Sertu Dwi Jatmiko