Pada kesempatan tersebut, Sertu Budi Adi mengatakan, sosialisasikan ini sebagai upaya mengingat stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Bahwa stunting yang terjadi pada awal kehidupan atau usia dini dapat menyebabkan kerugian gangguan pertumbuhan bagi anak dalam jangka pendek bahkan sampai kerugian dalam jangka panjang atau selamanya.
.jpeg)
Ditambahkan Sertu Budi Adi, pemahaman yang keliru selama ini kerap menghambat sosialisasi pencegahan stunting yang semestinya dilakukan dengan upaya mencukupi kebutuhan gizi sejak anak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Pencegahan stunting harus di lakukan sejak dini bahkan pada masa kehamilan pun pemenuhan gizi harus selalu terpenuhi agar bayi tetap sehat dalam kandungan dan terhindar dari Stunting pada waktu kelahiranya.
Serda Aprizal menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan guna mendukung pelaksanaan Penurunan Angka Stunting untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan anak yang beresiko Stunting serta mewujudkan suksesnya program balita sehat dan keluarga berencana (KB) di wilayah Desa binaannya.
.jpeg)
“Dalam pelaksanaan kegiatan kami selalu berupaya untuk memberikan pendampingan kepada para petugas Kesehatan yang ada di wilayah binaan”. ujar Serda Aprizal.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
