kabarharian02kaurutara.com || Desa Tanjung Kurung, Kecamatan Lungkang Kule, Kabupaten Kaur, pada Rabu (24/09/2025) menggelar kegiatan penting berupa Rembuk Stunting sekaligus Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2026. Acara ini menjadi ruang musyawarah bersama lintas sektor dalam menentukan langkah strategis untuk menekan angka stunting serta menyusun perencanaan pembangunan desa yang lebih terarah.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua BPD Desa Tanjung Kurung, Wansani, yang memimpin jalannya musyawarah. Turut hadir Kepala Desa Tanjung Kurung, Gusmawarlan, yang menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, lembaga kesehatan, aparat keamanan, serta tokoh masyarakat dalam merumuskan program pembangunan dan kesehatan masyarakat.
BACA JUGA : RKPDes Tahun 2026 Desa Talang Padang Disusun Melalui Musyawarah Terbuka dan Partisipatif
Selain perangkat desa, acara ini juga dihadiri Kapolsek Padang Guci Hulu, Ipda Raka Yois Adkinson, SH., MH., CPM., yang menegaskan dukungan penuh kepolisian dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat demi kelancaran program pembangunan serta upaya penurunan stunting di wilayah tersebut.
Kepala Puskesmas Lungkang Kule, Misi Yudiarti, SKM., dalam kesempatan itu memberikan pemaparan mengenai kondisi kesehatan masyarakat, khususnya terkait kasus stunting. Ia menekankan perlunya edukasi gizi kepada ibu hamil dan balita, serta kolaborasi aktif dengan Posyandu dan kader kesehatan desa agar pencegahan stunting bisa berjalan lebih maksimal.
Hadir pula Babinsa Koramil 408-02/Kaur Utara, Sertu Agus Cahyadi, yang menyampaikan komitmen TNI dalam mendukung program kesehatan dan pembangunan desa. Menurutnya, keberadaan Babinsa bukan hanya sebatas menjaga keamanan, tetapi juga menjadi mitra strategis dalam membantu masyarakat, termasuk dalam mewujudkan ketahanan pangan dan upaya pencegahan stunting.
Penyuluh KB Kecamatan Lungkang Kule, Karwan Hadi, menambahkan bahwa program Keluarga Berencana memiliki peran besar dalam menekan angka stunting. Dengan pengaturan jarak kelahiran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga, angka kasus stunting diharapkan dapat terus menurun di masa mendatang.
Selain itu, Tenaga Pendamping Desa (PD PLD), Arlin dan Elva, juga turut memberikan arahan teknis terkait penyusunan RKPDes. Mereka menekankan agar setiap program yang dirancang dapat mengakomodasi kebutuhan prioritas masyarakat, mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, hingga pembangunan infrastruktur dasar.
Dalam forum rembuk tersebut, para peserta sepakat bahwa penanganan stunting harus ditempatkan sebagai salah satu program prioritas desa pada tahun 2026. Hal ini dinilai sejalan dengan arahan pemerintah pusat maupun daerah yang terus mendorong percepatan penurunan stunting sebagai bagian dari agenda pembangunan nasional.
Musyawarah berjalan kondusif dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat. Diskusi terbuka dilakukan untuk menampung aspirasi, kritik, dan saran dari peserta, sehingga program yang disusun benar-benar sesuai kebutuhan warga Desa Tanjung Kurung.
Di akhir kegiatan, Kepala Desa Gusmawarlan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir, termasuk Babinsa, Kapolsek, tenaga kesehatan, serta pendamping desa. Ia berharap hasil rembuk stunting dan RKPDes yang disepakati dapat menjadi pedoman pelaksanaan pembangunan desa yang lebih maju, sehat, dan sejahtera di tahun 2026 mendatang.(ac).











