kabarharian02kaurutara.com || Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan menggelar sosialisasi adat istiadat di Kantor Kelurahan Belakang Gedung, Kecamatan Pasar Manna, pada Kamis (21/11). Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting dan masyarakat setempat, bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai luhur budaya lokal dalam kehidupan masyarakat modern.
Dalam kegiatan ini, hadir Camat Pasar Manna, Mimi Herawati, SP.d, M.Si, yang membuka acara dengan sambutan penuh semangat. Ia menekankan pentingnya pelestarian adat istiadat sebagai identitas bangsa dan cermin jati diri masyarakat Bengkulu Selatan. "Adat istiadat merupakan warisan yang harus kita jaga bersama. Melalui kegiatan ini, kita berharap nilai-nilai luhur terus hidup di tengah masyarakat," ujarnya.
Lurah Belakang Gedung, Murah Milyanto, S.Sos, juga turut memberikan sambutan. Ia menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat dalam mendukung pelaksanaan kegiatan ini. "Kami bangga melihat masyarakat yang begitu bersemangat mengikuti sosialisasi ini. Ini menjadi bukti bahwa adat istiadat masih memiliki tempat penting di hati kita semua," katanya.
Ketua Adat, Bapak Alwa, dalam paparannya, menjelaskan berbagai aspek adat istiadat yang berlaku di wilayah tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga budi pekerti luhur, sopan santun, serta hubungan harmonis antarwarga. "Adat istiadat bukan hanya aturan, tetapi juga pedoman hidup yang mengajarkan kita untuk saling menghormati dan berbuat baik kepada sesama," ungkapnya.
Babinsa Serka Wakimin dan Bhabinkamtibmas Polsek Kota Aiptu Pujiono hadir memberikan perspektif dari sisi keamanan dan stabilitas sosial. Mereka menyatakan bahwa pelestarian adat istiadat dapat berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis.
Ahmad Junaidi, S.H., Ketua LPMK Kelurahan Belakang Gedung, turut mendukung acara ini sebagai bagian dari upaya penguatan peran kelembagaan masyarakat. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan secara rutin untuk memperkuat karakter masyarakat lokal.
Selain itu, para Ketua RT, tokoh agama (Toga), tokoh pemuda (Toda), dan tokoh masyarakat (Tomas) juga berperan aktif dalam diskusi dan tanya jawab. Mereka mengemukakan berbagai pandangan dan masukan terkait pelestarian adat istiadat di wilayahnya.
Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk mendidik masyarakat agar memiliki budi pekerti luhur, sopan santun, dan sikap saling mengasihi. Selain itu, kegiatan ini juga membantu individu mengenal identitas dirinya secara fisik maupun mental, sehingga dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna.
Camat Pasar Manna menambahkan bahwa acara ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan dalam mendukung pelestarian budaya lokal. "Kami ingin memastikan adat istiadat yang telah tertuang dalam Peraturan Daerah tetap relevan dan selaras dengan dinamika kehidupan masyarakat saat ini," imbuhnya.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Salah seorang warga, Ibu Ratna (45), mengaku bahwa acara ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari. "Kami merasa lebih memahami bagaimana adat dapat menjadi pegangan hidup di tengah perkembangan zaman," ujarnya.
Sebagai penutup, seluruh peserta sosialisasi bersama-sama menyatakan komitmennya untuk terus melestarikan adat istiadat sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Acara berlangsung lancar dan penuh kehangatan, mencerminkan semangat kebersamaan masyarakat Kelurahan Belakang Gedung. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk terus menghidupkan nilai-nilai budaya lokal.(ac).